Ketika Hati Melupakan-Nya


Aku heran pada diriku sendiri. Ketika bahagia aku tak pernah mengingat-Nya apalagi memuji-Nya, tapi ketika sedikit saja aku mendapati masalah, kesulitan, ataupun kesedihan aku selalu mengeluh & minta bantuan dari-Nya. Orang macam apa aku ini?, aku sadar bahwa aku tak tahu diri, aku egois. Tak pernah mau mempedulikan-Nya di saat senang, tapi selalu mengharap bantuan-Nya saat aku mendapat masalah.
Sungguh!!, iblis telah menguasai jasad dan batinku. Meskipun aku menyadari sikapku yang keterlaluan pada-Nya, tapi benar-benar sulit bagiku untuk segera berbenah dari sikap buruk ini.
Hatiku terbuka untuk-Nya, pikiranku tertuju pada-Nya, tapi jasad ini sungguh sulit untuk mengikuti kata hatiku. Hatiku merasa gersang, hidupku hampa tiada berarti jika aku terus menerus terkurung dalam situasi seperti ini. Hatiku merindukan kesejukan dan ketentraman dalam mengarungi hidup ini, namun apa daya jika jasad ini telah terpenjara dalam belenggu iblis...?
Ingin rasanya aku mencaci maki diriku yang tak bisa menguasai jasad tubuh ini, tapi akankah hal itu bisa membawaku ke arah yang lebih baik?, kurasa tidak.
Dengan sadar & sabar, perlahan kuajak jasadku mengikuti langkah hatiku untuk merengkuh cinta-Nya. Dialah pembimbingku, sebaik-baik baik pembimbing, pemberi petunjuk. Meski seringkali aku melupakan-Nya, namun cinta-Nya padaku tak pernah terputus...,
Ya Rabbi izinkanlah aku 'tuk merengkuh bahagia menuju cinta-Mu yang kekal nan abadi
Bimbing hamba menuju cahya-Mu...
amiin.

0 comments

Posting Komentar

 
|  My Room. Blogger Template By Lawnydesignz Powered by Blogger